Rabu, 30 Maret 2016

Adobe Premier


Mengenal Adobe Premiere

Publish: 31 Juli 2011 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial

image www.ilmugrafis.com
Adobe Premiere adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere adalah program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula. Dengan latihan tentunya.

Adobe Premier lebih dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi karena untuk animasi kita bisa memakai Adobe After Effect. Namun Adobe Premier terdapat beberapa trik rahasia yang dapat menampilkan multimedia yang lebih menarik. Oleh karena itu adobe premier dapat digabungkan oleh multimedia lainnya seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan Utility multemedia lainnya.

Dengan menguasai adobe premier Pro anda akan mampu menyusun video event seperti pernikahan, video klip music, film cerita, video profil, showreel dll. Bagi orang awam ketika pertama membuka adobe premier mungkin akan sangat rumit. namun jika terus dilatih dengan metode pembelajaran tutorial sistematis, maka secara otomatis anda akan memehami tools dan fungsi-fungsi yang ada di adobe premier pro.

Program Adobe Premiere adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian dari desain grafis, video editing, dan pengembangan aplikasi web yang dibuat oleh Adobe Systems. Premiere Pro mendukung banyak kartu video editing dan plug-in untuk percepatan proses, tambahan mendukung format file, dan video / audio efek. Premiere Pro CS4 adalah versi pertama yang akan dioptimalkan untuk 64-bit sistem operasi meskipun tidak natively 64-bit.

Premiere Pro merupakan penerus untuk mendesain ulang Adobe Premiere, dan diluncurkan pada tahun 2003. Premiere Pro merujuk ke versi dirilis pada tahun 2003 dan kemudian, sedangkan Premiere merujuk pada rilis sebelumnya. Meskipun dua versi Premiere Pro hanya didukung Windows, Premiere Pro CS3 tersedia baik untuk Windows dan Mac OS (hanya berbasis Intel Mac yang didukung) membuatnya menjadi salah satu dari beberapa lintas platform NLEs tersedia.

Premiere Pro digunakan oleh broadcasters seperti BBC dan The Tonight Show. Telah digunakan dalam fitur film, seperti Dust to Glory, Captain Abu Raed, dan Superman Returns (untuk video capture proses), dan tempat-tempat lainnya seperti Madonna’s Confessions Tour.

Fitur-fitur
Premiere Pro mendukung editing video berkualitas tinggi di hingga 4K x 4K resolusi, di hingga 32-bit per channel warna, baik dalam dan RGB YUV. Audio-contoh tingkat mengedit, VST audio plug-in mendukung, dan 5,1 surround sound pencampuran tersedia untuk audio fidelity tinggi. Premiere Pro dari arsitektur plug-in memungkinkan untuk impor dan ekspor format diluar dari kendala atau QuickTime DirectShow, mendukung berbagai jenis file audio dan video format dan codec pada kedua MacOS dan Windows.

Versi 1,5 ditingkatkan dukungan untuk video definisi tinggi konten, dan manajemen proyek baru ditambahkan alat dan filter baru. Hal ini juga termasuk dukungan untuk 24p panjangnya. Versi 1.5.1 menambahkan dukungan untuk HDV. Versi 2.0 lebih refines 24p dan HDV editing, dan merupakan yang pertama NLE utama untuk mendukung natively Canon 24F format pada kamera seperti Canon XL H1, dengan tambahan update. Sejak versi 2.0, Premiere Pro telah memerlukan prosesor yang mendukung SSE2, yang tidak tersedia di beberapa prosesor tua.

Pada Premiere Pro CS3 ditambahkan dukungan untuk output ke Blu-ray Disc, dan Flash MPEG-4/H.264 berbasis situs web, serta Waktu Remapping, yang mudah-di-gunakan variabel Fram rate pelaksanaan. Dimulai di Premiere Pro CS3, Adobe Encore disertakan untuk authoring menu dan interaktivitas untuk DVD, Blu-ray discs, dan Flash untuk proyek web. Adobe OnLocation (sekarang lintas platform pada CS4) juga termasuk untuk direct-to-disc rekaman dan monitoring. Perbaruan untuk Premiere Pro CS3 asli telah menambahkan dukungan untuk kamera format file baru. 3,1 ditambahkan asli Panasonic P2 MXF impor, mengedit, dan ekspor DVCPRO, DVCPRO HD DVCPRO50 dan material. 3,2 ditambahkan asli XDCAM HD EX dan impor dan mengedit.

Tampilan Adobe Premiere : <contoh ini menggunakan adobe Premiere pro CS4>
image www.ilmugrafis.com

after effectc


Mengenal Adobe After Effect CS3

Publish: 30 Desember 2010 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Fungsi Adobe after Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek - efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri perTVan (broadcast).

# Cara memulai program After Effect CS3

Pada waktu penulis menginstal program After Effect ini penulis sendiri pertama kali juga dibuat bingung, bagaimana memulainya? apa yg harus saya lakukan dengan program ini? apakah saya bisa memakainya? dan beberapa pertanyaan lainnya, akhirnya dengan sedikit kesabaran dan ketelatenan penulis mulai bisa menguasai sedikit dan langsung dibagikan kepada para pengunjung di ilmuGrafis :) "walaupun kecil yg penting berbagi, tul gak gan"

# Membuat Lembar Kerja Baru di After Effect

Berikut ini cara membuat Lembar Kerja Baru (New Project) di Adobe After Effect, disini penulis menggunakan After Effect CS3 namun bisa diterapkan di AE yang lain.
1. Pada Windows Klik Start >> All Program >> Adobe After Effect CS3, maka anda akan melihat tampilan seperti ini:
image www.ilmugrafis.com
klik gambar untuk memperbesar tampilan Layout AE CS3
sebelum kita masuk ke langkah berikutnya, simak keterangan Layout AFTER EFFECT CS3 di atas
+ MENU UTAMA
Tempat kumpulan menu - menu untuk mengakses fitur yang ada di AE CS3 terdiri dari File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation, dll
+ TOOL BAR
Tempat alat - alat untuk mengEdit Video nantinya seperti Zoom, Teks, Shape, Clone, dll
+ LIBRARI dan EFEK VIEW
Tempat file source dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di Video anda. Ini adalah tempat semua impor Komposisi, Video, Audio, Graphics dll
+ KUMPULAN PALLETE
Ada beberapa seperti Time, Audio, Efek dll. Ini panel yang besar namun tidak sepenuhnya diperlukan untuk penggunaan dasar. Hal ini dapat ditutupi di Tutorial yang akan datang.
+ KOMPOSISI
Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih
+ DETAIL EFEK dan LAYERS
Seperti halnya program desain grafis lainnya, Palette ini digunakan untuk Navigasi anda dalam mengedit Video serta memberikan sentuhan permainan LAYER MODE, BLEND MODE, maupun MASKING untuk menggabungkan 2 gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi 1 tampilan Animasi
+ TIMELINE
Timeline adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang video serta tampilan layer dan keyframe anda
2. klik Composition >> New Composition
image www.ilmugrafis.com
nah akan muncul seperti ini:
image www.ilmugrafis.com
Penjelasan Setting Composition di After Effect CS3
A. Berikan nama Komposisi Anda [sesuatu yang sedikit lebih deskriptif dari "Comp satu" misal nama project anda]
B. Atur tahap yang diperlukan dimensi Anda jika Anda tahu spesifik Ukuran Video anda [ini bisa diubah nanti jika diperlukan]
C. Set Pixel Rasio Aspek untuk Square Pixel karena ini akan menjadi Flash
D. Mengatur frame rate AE untuk menyesuaikan frame rate yang ingin Anda gunakan dalam Flash
E. Tetapkan durasi Anda diperlukan Komposisi [ini juga bisa diubah nanti jika diperlukan]
Klik OK
image www.ilmugrafis.com

Dream Weaver

Mengatur Background Website Agar Sesuai Resolusi Layar


Publish: 13 Juli 2014 | Author & Copyright: Johan | Status: Dreamweaver CSS
Background adalah hal yang dapat mempercantik desain dari website. Namun kadangkala kita kesulitan menentukan berapa resolusi background yang tepat atau pas untuk background website tersebut mengingat saat ini ukuran resolusi monitor yang sudah bermacam - macam dan ditambah lagi resolusi layar versi mobile dari smartphone dan tablet.
Sebagai seorang web designer maka kita harus bisa mengakalinya dengan CSS (Cascading Style Sheet) yaitu merupakan salah satu bahasa pemrograman web  untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga website akan lebih terstruktur dan seragam.
Bagaimana menyesuaikan Gambar Latar belakang yang berukuran 1400 x 900 pixel agar sesuai dengan berbagai jenis monitor, ok langsung saja berikut scriptnya.
Script ini letaknya di antara tag <head> ... </head>
<style type="text/css">
body{
background: url('images/background.jpg') no-repeat scroll;
background-size: 100% 100%;
min-height: 700px;
}
</style>
Penjelasan :
1. <style type="text/css"> adalah kode pembuka dari tag Style CSS

2. body{ adalah kode css ini nantinya berlaku untuk semua body website

3. background: url('images/background.jpg') adalah kode untuk memanggil background website. images/ adalah direktori dari gambar kita, sedangkan background.jpg adalah nama dari background kita.

4. no-repeat scroll; adalah kode untuk memerintahkan agar tidak mengulang / menggandakan background

5. background-size: 100% 100%; adalah untuk mengatur besarnya background, disini kita memakai 100% agar besarnya background nantinya mengikuti semua resolusi layar

6. min-height: 700px; adalah tinggi minimal dari tampilan background

7. }</style> adalah tag penutup dari Style CSS
Ok, setelah saya memberikan teorinya, mari kita praktikkan di dreamweaver
1. Buka program dreamweaver, lalu buat halaman html baru.
Caranya : File > New > Basic Page > Htlm > Ok
2. Setelah itu copykan script di atas di antara tag <head> ... </head>
Penempatan Script CSS
Gambar 1 Penempatan Script CSS

3d max


Membuat Pencahayaan Global Illumination (GI)

Publish: 7 September 2008 | Author & Copyright: Aditya, ST | Status: FREE tutorial | 3DS MAX All Version

Kali ini Anda akan membuat pencahayaan Global Illumination atau istilah kerennya adalah GI. Apa itu GI? GI adalah pencahayaan natural seperti pencahayaan yang terjadi didalam dunia nyata dimana cahaya yang jatuh mengenai objek, akan dipantulkan kembali. Sering diistilahkan sebagai “Bouncing Light” atau disebut juga pencahayaan Tidak Langsung (Indirect Illumination). Fitur yang digunakan adalah Skylight dan Light Tracer.

Teknik ini berbeda dengan teknik menggunakan lampu Omni, Target Direct maupun Target Spot. Ketiga jenis lampu tersebut merupakan pencahayaan langsung (Direct Illumination), yakni kebalikan dari teknik GI.

Bagaimana cara membuat pencahayaan GI? Ini caranya.


Langkah 1
Buka sebuah file 3DS Max yang Anda punya

Langkah 2
Buka Tab Create > Lights > Skylight. Klik sekali di Viewport mana saja dan disembarang posisi. Misalkan Anda klik di Viewport Front.

Gambar 01. Opsi Skylight
Langkah 3
Pastikan objek Skylight terpilih dan Anda buka Tab Modify. Misalnya Anda tur nilai Multiplier = 1.15. Ini adalah nilai untuk meningkatkan intensitas cahayanya (Anda bebas mengatur nilai multiplier ini).

Gambar 02. Multiplier = 1.15
Langkah 4
Kemudian Anda klik Menu Rendering, lalu klik Advanced Lighting dan klik opsi Light Tracer.

Gambar 03. Fitur Light Tracer
Langkah 5
Akan terbuka jendela Render Scene. Anda klik tombol Render

Gambar 04. Tombol Render
Langkah 6
SIMSALABIM! Hasil Render tampak sangat realistic dan menarik.

Gambar 05. Hasil Render

Tutorial ini diarsipkan di ilmugrafis pada kategori 3DS Max. Selamat mencoba Membuat Pencahayaan Global Illumination (GI), pelajari juga tutorial sebelumnya yaitu Menambahkan Background pada Viewport dan tutorial selanjutnya kita akan belajar yaitu Menghapus Object - Object yang Teranimasi
Semoga bermanfaat. Salam.

tutorial Adobe indesign

Menambahkan Efek pada Document Image


Publish: 22 November 2014 | Author & Copyright: Johan | Status: InDesign
Pada tutorial Indesign kali ini kita akan belajar menambahkan efek (effect) transparecy pada document (text) maupun gambar / image yang ada pada document. Efek ini hampir mirip seperti blending option pada adobe photoshop. Bagaimana caranya, simak tutorial Effect Transparency berikut ini :
1. Buka Adobe Indesign, disini saya menggunakan Indesign CS 5 namun hal ini bisa diterapkan di tutorial Indesign berapapun
2. Untuk mempercepat proses, saya sudah membuat contoh File Latihan :
Layout halaman "Dibenci Tapi Dirindu" yang akan kita gunakan sebagai Latihan, Anda bisa dapatkan gratis
download
Download File Latihan

Setelah download maka dan bisa membukanya langsung di Adobe Indesign pada komputer anda Caranya : ( File > Open > Pilih file > Open )
3. Ini dia caranya, yaitu klik Selection Tool, lalu klik image
step 1
4. Klik Object > Effects > Transparency atau klik Ctrl + Alt + M
step 2
Setelah itu akan muncul jendela baru yang berisi berbagai efek seperti :
Drop Shadow, Inner Shadow, Outer Glow, Bevel and Emboss, Satin, hingga Gradient Feather
step 3

Anda bisa men-Custom image / gambar maupun memberikan efek pada Text sesuai selera Anda. Cobalah 1 per 1 efek agar anda tahu perbedaan yang ditimbulkan. Jangan lupa juga untuk centang [Preview] di kiri bawah
step 4 efek bevel & emboss
Atau

step 5 efek bevel di Text


Macam Dan Fungsi Aplikasi Adobe

Macam Dan Fungsi Aplikasi Adobe

Oke, kali ini saya akan berbagi kepada kalian sebuah informasi mengenai macam dan fungsi beberapa produk keluaran Adobe yang biasa digunakan untuk desain. Pertama, kalian harus tahu mengenai Adobe terlebih dahulu. Adobe adalah perusahaan perangkat lunak yang bergerak di bidang grafis, animasi, video, dan pengembangan web. Adobe adalah salah satu perusahaan perangkat lunak yg paling besar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1982 dan berpusat di San Jose, California, AS. Beberapa dari produk-produknya yang terkenal dan mendunia adalah Photoshop, Flash, dan Acrobat.
Macam Dan Fungsi Aplikasi Adobe
Adobe telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir baik dari segi penjualan ataupun jumlah pengguna. Pada tahun 2005 perusahaan Macromedia telah dibeli oleh Adobe. Adobe terbaru adalah Adobe dengan jenis CS6. Oke, langsung saja, berikut ini adalah macam aplikasi dan fungsinya :

Adobe Photoshop

Ikon Adobe Photoshop
Adobe Photoshop atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi yang terakhir (ketigabelas) adalah Adobe Photoshop CS6.

Adobe After Effect

Ikon Adobe After Effect
Adobe After Effects adalah produk piranti lunak yang dikembangkan oleh Adobe, digunakan untuk film dan pos produksi pada video. pada awalnya merupakan sebuah software produk dari Macromedia yang sekarang sudah menjadi salah satu produk Adobe.
Adobe After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Dengan perpaduan dari bermacam - macam software Design yang telah ada, Adobe After Effects menjadi salah satu software Design yang handal. Standart Effects yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk mengubah dan menganimasikan obyek. Disamping itu, membuat animasi dengan Adobe After Effects, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang biasa disebut Expression untuk menghasil pergerakan yang lebih dinamis.

Adobe Flash

Ikon Adobe Flash
Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Adobe Dreamweaver

Ikon Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Cloud (sering disingkat Adobe Cc).

Adobe Firework

Ikon Adobe Fireworks
Adobe Fireworks (sebelumnya dikenal sebagai Macromedia Fireworks) adalah sebuah bitmap dan vector grapichs editor. Ia sebenarnya dikembangkan menggunakan bagian dari Macromedia xRes, yang telah Adobe peroleh pada tahun 2005. Fireworks dibuat untuk web designer agar membuat prototipe website dan application interface dengan cepat. Fiturnya memasukkan slices and kemampuan untuk menambahkan hotspot. Ia didesain untuk diintegrasikan dengan produk Adobe lainnya seperti Adobe Dreamweaver dan Adobe Flash. Ia tersedia sebagai salah satu produk yang berdiri sendiri atau dibundle dengan Adobe Creative Suite. Versi sebelumnya dibundle dengan Macromedia Studio.

Adobe Illustrator

Ikon Adobe Illustrator
Adobe Illustrator adalah program editor grafis vektor terkemuka, dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe Systems. Illustrator CS6 merupakan versi terkini program ini, generasi keenam belas untuk produk Illustrator.

Adobe InDesign

Ikon Adobe InDesign
Adobe InDesign adalah perangkat lunak desktop publishing (DTP) yang diproduksi oleh Adobe Systems yang dapat digunakan untuk membuat poster, brosur, bahkan majalah atau buku.

Adobe Premiere Pro

Ikon Adobe Premiere Pro
Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting video. Itu adalah sebagian dari Adobe Creative Suite, walaupun bisa dibeli sendirian. Bahkan kalau dibeli sendirian, itu termasuk Adobe Encore dan Adobe OnLocation. Walaupun yang dua versi pertama hanya tersedia untuk Windows, versi CS3 tersedia baik untuk Windows maupun Mac OS X. CS3 tersedia dalam Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Italia, dan Bahasa Spanyol.

Adobe Audition

Ikon Adobe Audition
Adobe Audition (sebelumnya Cool Edit Pro) berguna untuk Audio Editing (Edit Audio) dan penggunaanya sangat simple dan mudah dipelajari, Oleh Karena itu Adobe Audition cukup terkenal dikalangan masyarakat.

Adobe Prelude

Ikon Adobe Prelude
Adobe Prelude (penerus Adobe OnLocation) adalah alat untuk Windows dan Mac untuk meninjau, impor, log, pilih, dan media ekspor tapeless. Perangkat lunak ini juga menawarkan fitur seperti transkripsi pidato dan dipotong penciptaan kasar.

DEFINISI OF PHOTOSHOP AND TUTORIAL

Pengertian Photoshop

Photoshop?? Semua pasti kenal dengan sofware pualing Mantab yang satu ini , dengan software ini kita dapat mengedit gambar/foto dengan semau kita, Dan satu-satunya software Pengolah gambar yang paling hadal yang pernah ada .heheDan berikut Penjelasan Photoshop dari wikipedia

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaaniklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , versi (ketigabelas) adalah Adobe Photoshop CS6, dan Versi yang terakhir adalah versi(keempatbelas) Adobe Photoshop CS7 . 

Sejarah Photoshop

Pada tahun 1987, Thomas Knoll, mahasiswa PhD di Universitas Michigan, mulai menulis sebuah program pada Macintosh Plus-nya untuk menampilkan gambar grayscale pada layar monokrom. Program ini, yang disebut Display, menarik perhatian saudaranya John Knoll, seorang karyawan di Industrial Light & Magic, yang merekomendasikan Thomas agar mengubah programnya menjadi program penyunting gambar penuh. Thomas mengambil enam bulan istirahat dari studi pada tahun 1988 untuk berkolaborasi dengan saudaranya pada program itu, yang telah diubah namanya menjadi ImagePro. Setelah tahun itu, Thomas mengubah nama programnya menjadi Photoshop dan bekerja dalam jangka pendek dengan produsen scanner Barneyscan untuk mendistribusikan salinan dari program tersebut dengan slide scanner; “total sekitar 200 salinan Photoshop telah dikirimkan” dengan cara ini.
Selama waktu itu, John bepergian ke Silicon Valley di California dan memberikan demonstrasi program itu kepada insinyur di Apple Computer Inc. dan Russell Brown, direktur seni di Adobe. Kedua demonstrasi itu berhasil, dan Adobe memutuskan untuk membeli lisensi untuk mendistribusikan pada bulan September 1988.Sementara John bekerja pada plug-in di California, Thomas tetap di Ann Arbor untuk menulis kode program. Photoshop 1.0 dirilis pada 1990 khusus untuk Macintosh.Sumber ( wikipedia)

Fungsi Photoshop

Banyak sekali fugnsi Photoshop , tapi sebelum itu mari saya jelaskan Fungsi Tool-tool Photoshop.


Crop & Slice Tool 


Crop & Slice Tool
Crop Tool – Shortcut (C), digunakan untuk memotong gambar, foto ataupun canvas (kertas kerja). Pemotongan dengan alat ini dilakukan secara permanen mengubah bentuk dimensi lebar dan tinggi foto. Pemotongan dilakukan dengan menentukan area potong berbentuk kotak dari sebuah foto.
Crop & Slice ToolSlice Tool – Shortcut (C), digunakan untuk kebutuhan website dengan cara memotong hasil desain yang telah dibuat di Photoshop menjadi potongan yang lebih kecil.
Crop & Slice Tool
Slice Select Tool – Shortcut (C), digunakan untuk memilih potongan pada sebuah desain yang telah dipotong sebelumnya dengan menggunakan slice tool.

Annotation, Measuring & Navigation Tool

 
Annotation, Measuring & Navigation Tool
Eyedropper Tool – Shortcut (I), digunakan untuk mengambil sample warna dari sebuah gambar ataupun foto, sample warna diambil dengan cara mengklik warna target yang kemudian secara otomatis akan mengubah warna depan (foreground color) pada toolbox.
Annotation, Measuring & Navigation Tool
Ruler Tool – Shortcut (I), digunakan untuk mengukur dimensi lebar dan tinggi.  alat ini biasanya digunakan untuk kebutuhan website seperti mengukur dan memperkirakan interface tinggi & lebar tombol, header ataupun area website lainnya. Satuan yang digunakan biasanya pixels.
Annotation, Measuring & Navigation Tool
Note tool – Shortcut (I), digunakan untuk memberikan catatan pada hasil desain yang telah di buat. Catatan ini berguna sebagai pengingat dalam proses pembuatan desain ataupun dapat berguna sebagai media untuk penyampaian sebuah pesan ketika bekerja secara team.
Annotation, Measuring & Navigation Tool
Hand Tool – Shortcut (H), digunakan untuk menggeser/memindah bidang pandang foto atau gambar di dalam window view area atau dalam kondisi gambar sedang di perbesar (zoom in). Cukup tekan dan tahan tombol spasi untuk meminjam alat ini.
Annotation, Measuring & Navigation Tool
Zoom Tool – Shortcut (Z), digunakan untuk memperbesar ataupun memperkecil tampilan foto atau gambar. Pengaturan zoom in atau zoom out dapat dilakukan melalui option bar.

Selection Tool



Selection Tool
Move Tool – Shortcut (V), alat ini digunakan untuk memindahkan posisi layer dalam satu foto ataupun memindahkan sebuah foto atau layer dalam sebuah foto ke foto yang lain / foto yang berbeda.


Selection Tool
Rectangular Marquee Tool – Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk kotak. Klik kanan diatas alat ini maka akan muncul alat lain dari kelompok marquee tool seperti Eliptical Marquee Tool, Single Row Marquee tool dan Single Column Marquee Tool.
Selection Tool
Eliptical Marquee Tool – Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk lingkaran seperti menyeleksi lingkaran mata, ban mobil dan objek lain. Alat ini masih satu kelompok dengan Rectangular Marquee Tool.
Selection Tool
Lasso Tool – Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, alat ini akan membentuk seleksi sesuai dengan gerakan mouse, penggunaan alat ini sangat bergantung dengan gerakan mouse sehingga cukup sulit mengendalikan dan mencapai hasil yang maksimal.
Selection Tool
Polygonal Lasso Tool – Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas bersudut, alat ini membentuk seleksi melalui titik-titik point yang dibuat dengan menggunakan klik kiri mouse. Alat ini juga dapat digunakan untuk memotong dan mengubah background foto.
Selection Tool
Magnetic Lasso Tool – Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, cara kerja alat ini adalah menempel pada tepi objek yang akan dipotong ketika mouse bergerak mengelilingi tepian objek, selama proses seleksi alat ini membentuk titik-titik penghubung seleksi.
Selection Tool
Magic Wand Tool – Shortcut (W), digunakan untuk  menyeleksi satu jenis warna (warna solid) pada foto. Alat ini dapat menyeleksi dengan pengaturan nilai tolerance atau nilai cakupan warna, semakin besar nilai tersebut maka semakin luas cakupan warna yang di seleksi.

Retouching Tool 

Retouching Tool
Spot Healing Brush – Shortcut (J), digunakan untuk menghapus noda pada sebuah foto ataupun gambar, alat ini juga biasanya digunakan untuk menghilangkan noda di wajah ataupun menghilangkan jerawat diwajah.
Retouching Tool
Patch Tool – Shortcut (J), digunakan untuk memperbaiki foto dengan cara memanfaatkan pola yang terdapat pada foto tersebut. Perbaikan dilakukan dengan menyeleksi kerusakan area kemudian menarik seleksi tersebut diatas pola target untuk menutupi area kerusakan.
Retouching Tool
Red Eye Tool – Shortcut (J), digunakan untuk menghilangkan efek mata merah yang timbul pada foto akibat pengambilan foto dalam kondisi gelap menyebabkan flash kamera memantulkan warna merah pembuluh darah dibalik mata.
Retouching Tool
Clone Stamp Tool – Shortcut (S), digunakan untuk mengambil sample dari sebuah area gambar kemudian mengkloning / menerapkan sample tersebut untuk dilukiskan diatas area foto lain berdasarkan sample foto yang diambil.
Retouching Tool
Pattern Stamp Tool – Shortcut (S), digunakan untuk melukis image dengan menggunakan pola tertentu sesuai dengan pola yang dipilih pada option bar.
Retouching Tool
Eraser Tool – Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar dalam sebuah layer raster.
Retouching Tool
Background Eraser Tool – Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar sehingga menghasilkan layer transparant pada bagian foto atau pada area yang dihapus.
Retouching Tool
Magic Eraser Tool – Shortcut (E), digunakan untuk menghapus area tertentu dari sebuah foto atau gambar yang memiliki warna yang serupa (satu warna solid) menjadi transparan dengan satu kali klik pada area warna tersebut. Bisa dimanfaatkan untukmenghapus background satu warna.
Retouching Tool
Blur Tool – digunakan untuk menghaluskan/mengaburkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar. Dengan mengaburkan gambar akan memberikan kesan halus, blur juga dapat menyamarkan pixels gambar.
Sharpen Tool – digunakan untuk menajamkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar.
Smudge Tool – digunakan untuk menggosok/mencoreng area tertentu dari sebuah foto atau gambar seolah-olah di pengaruhi oleh sapuan jari telunjuk diatas sebuah lukisan.
Dodge Tool – Shortcut (O), digunakan untuk menerangkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan highlights pada area tertentu hingga area tersebut tampak lebih cerah / terang.
Burn Tool – Shortcut (O), digunakan untuk menggelapkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan shadow / bayangan pada area tertentu hingga tampak lebih gelap.
Sponge Tool – Shortcut (O), digunakan untuk mengubah saturation di area tertentu pada area gambar atau foto.

Painting Tool

Painting Tool
Brush Tool – Shortcut (B), digunakan untuk melukis foto atau gambar dengan goresan kuas berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.
Painting Tool
History Brush Tool – Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari Image.
Art History Brush Tool – Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari image, dengan model artistik tertentu.
 Pencil Tool – Shortcut (B), digunakan untuk melukis dengan efek goresan pensil.
Gradient Tool – Shortcut (G), digunakan untuk mengecat area yang dipilih (selected area) dengan perpaduan dua warna atau lebih. Gradient ini juga memiliki beberapa pengaturan dan tipe untuk menghasilkan efek perpaduan warna yang sesuai dengan keinginan.
Paint Bucket Tool – Shortcut (G), digunakan untuk mengecat atau mewarnai area tertentu atau layer tertentu berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.

Drawing and Type Tool

Drawing and Type Tool
Path Selection Tool – Shortcut (A), digunakan untuk menyeleksi path yang telah dibuat dengan menggunakan pen tool.
Drawing and Type Tool
Horizontal Type Tool – Shortcut (T), digunakan untuk membuat teks secara horizontal. Selain alat ini ada juga Vertical Type Tool untuk membuat teks secara vertical dan type mask untuk membuat teks dalam bentuk seleksi.
Pen Tool – Shortcut (P), digunakan untuk menggambar path sudut ataupun lengkung. Alat ini biasa juga digunakan untuk menyeleksi objek. Selain alat ini ada kumpulan alat lain untuk menambah titik point, mengurangi dan memodifikasi path yang telah dibuat.
 

Step 1

Open a suitable background image on which you want to build up the flaming text effect. In this example we’ve used a 800 x 600 pixel distressed metal texture from doschdesigns but any reasonably dark background texture would work equally well:

Step 2

We’ll add some shading and colour adjustments to create a low key effect over our background. Select the Elliptical Marquee tool (M) and draw a large oval over the centre of the background.

Step 3

Use Cmd/Ctrl + Shift + I to select the inverse area in the document:

Step 4

Go to the Layer menu > New Adjustment Layer > Curves command. Click to add a custom midtone point on the Curve line and drag downwards to darken the image:

Step 5

To soften the edges of the vignette, we’ll add a blur to the Adjustment Layer Mask. Go to the Filter menu > Blur > Gaussian Blur. Increase the Radius value as required to create a nice soft feather for the edges of the ellipse shape.

Step 6

Go to the Layer menu > New Adjustment Layer > Hue and Saturation. Check the Colorize tickbox and apply the following values: Hue (30), Saturation (50), Lightness (-40)

Step 7

Select the Text tool (T) and click on the canvas to create a Type Layer. Use the Options bar to set the required font size and colour and enter the required character.
In the example used here, we’ve used the following character values: Font: MetroBlack LT Two Regular, Size: 400 px, Colour: 474747. When you’ve finished, use the shortcut Cmd/Ctrl + Enter to commit the Type Layer changes.

Step 8

In the Window menu > Layers Panel select the Background Layer containing the metal texture image. Use the shortcut Cmd/Ctrl + J to duplicate the Layer and drag it above the Text Layer in the Panel.

Step 9

With the new texture Layer selected, use the shortcut Cmd/Ctrl + Alt + G to mask the copy image to the Text Layer beneath.

Step 10

With the Texture Layer selected, Go the Image menu > Adjustments > Curves command. Add a mid tone point to the Curve line and drag downwards to darken the texture overlay Layer.

Step 11

We’ll next add some Layer Styles to the Text Layer to lift it off the background. In the Layers Panel, click the ‘FX’ menu and apply the following Layer Styles:
  • Drop Shadow
  • Opacity:
  • Distance: 20px
  • Spread: 0 px
  • Size: 20 px
  • Bevel and Emboss
  • Depth: 1000%
  • Size: 5px
  • Angle: 130
  • Altitude: 48
  • Highlight Colour: fa8b09
  • Highlight Opacity: 95%
  • Shadow Colour: 000000
  • Shadow Opacity: 85%

Step 12

We’ll now create some digital fire to warp around our character, using the fantastic new Photoshop CC Flame Filter, and some custom Paths to indicate the placement and direction of the flames.
Use the shortcut Cmd/Ctrl + Shift + N to create a New Layer called ‘Flames’. Select the Pen tool (P) and in the document, draw out a path up one side of the text character where you want a flame to appear:

Step 13

When you reach the point where you want the flame to end, hold down the Cmd/Ctrl key and click anywhere on the document away from the Path points. To create another flame, draw another Path segment using the same steps, but remember to Cmd/Ctrl + click at the end of each Path segment so that the flames will be rendered individually:

Step 14

Go to the Filter > Render > Flame Filter. In the dialog box, set the following key values:
  • Flame Type: One Flame along Path
  • Width: 37 px
  • Flame Lines: 9
  • Turbulent: 66
  • Jag: 0
  • Opacity: 49

Step 15

The Filter dialog box provides a near infinite range of flame and fire effects, so you should also experiment with adjusting the above settings to create the flame look you want. Once you’ve adjusted the values, click OK to apply the Filter effect:

Step 16

Next we’ll add some extra shading to build up the glow around our flames.
In the Window > Layers Panel, select the flames Layer and use the shortcut Cmd/Ctrl + J to duplicate it.

Step 17

Re-name the copy Layer to ‘Flame Glow’ and move it below the Flames Layer in the Panel list.

Step 18

Change the Blending Mode in the Layers Panel to Color Dodge. Use the Move tool to offset the copy image a little to the right and down.

Step 19

Go to the Filter > Blur > Gaussian Blur command. Adjust the Blur Radius to soften the edges of the glow effect. In the example used here, a value of 8.0 was used:

Step 20

To reduce the strength of the Color Dodge effect over the background image, go to the Image menu > Adjustments > Hue and Saturation command.

Step 21

Lower the Saturation slider to remove some of the colour intensity in the glow.

Step 22

Use the shortcut Cmd/Ctrl + Shift + N to create a New Layer. Name it ‘Extra Glow’. In the Layers Panel, move it below the Flames Glow Layer.

Step 23

Change the Layer Blending Mode to Color Dodge.

Step 24

Select the Brush tool (B). In the toolbox, click the Foreground Swatch and change the Colour to CAAF50.

Step 25

Use a large soft brush to paint in some extra glow details around the edges of the flames and over the text character.
The Color Dodge Mode works really well for building up vibrant glow effects, but it’s extremely sensitive to small changes in your paint colour. If the glow effect is too strong, or produces unwanted colour shifts, try reducing the Lightness and/or Hue values for the paint colour in the toolbox until you get the right result.

Step 26

For a finishing touch, we’ll add some sparks to the base of the flames using a custom made brush. Use the shortcut Cmd/Ctrl +N to create a new document In the dialog box, set the following properties and then click OK:
  • Name: Spark Prototype
  • Width: 50 px
  • Height: 20 px
  • Color Mode RGB
  • Background Contents: White

Step 27

Select the Rectangular Marquee tool (M) and draw a small horizontal rectangle in the document.

Step 28

Use the shortcut Cmd/Ctrl + I to invert this area to black. Use the shortcut Cmd/Ctrl + D to remove the selection.

Step 29

To add some movement to the spark prototype, go to Filter > Blur > Motion Blur Filter. Set the distance to 13px, the Angle to 0 degrees and click OK. To save a custom brush from the Spark image, go to the Edit menu > Define Brush Preset command:

Step 30

Now swap back to the Flaming text document. Select the Brush tool (B), which should now show our Spark Prototype as the active Brush tip. We’ll need to adjust some of the paint stroke properties for this custom tip to create some realistic spark like effects.
Go to the Window menu > Brush Panel and apply the following values to the Brush Properties:
  • Brush Tip Shape
  • Size: 10 Px
  • Roundness: 35%
  • Spacing: 350%
  • Shape Dynamics:
  • Size Jitter: 100 %
  • Angle Jitter 3 %
  • Angle Jitter Control: Direction
  • Scattering:
  • Scatter: 300%
  • Both Axes: Ticked

Step 31

Use the Shortcut Cmd/Ctrl + Shift + N to create a New Layer called ‘ Coloured Sparks’.

Step 32

Set the Foreground Colour to White in the Toolbox. In the document window, start to paint in some sparks around the base of the flames. Start your paint strokes at the base and draw in the direction that you’d like them to travel in either in a straight line or curved arcs. As we’ve set the Angle Jitter Control to ‘Direction’, the sparks should always align to the direction of your mouse movement:

Step 33

As a finishing touch, we’ll add a few colour changes to some of the sparks. On the keyboard, press the ‘/’ key to Lock the Transparent areas of the Sparks Layer from change. Select a soft round paint brush preset, set the size value to 50 px.

Step 34

In the toolbox, set the Foreground colour to EB7E13. Begin to paint around the edges of the spark trails with the Brush tool to add some colour variation to the sparks.
You can continue to paint different orange and yellow hues into the sparks to build up a more complex colour palette as required.

Step 35

Marvel at your results.
Editor’s Note: This is written for Hongkiat.com by Ben Richardson. Ben is the director of Acuity Training, an IT training business based in Guildford, UK and is sharing some of the tips that delegates have found more useful from their Photoshop courses.